September 2009

Sunday, September 27, 2009

Baidu Terus Dominasi China, Google Tersungkur

PANGSA Google di pasar pencarian online di China terus melorot tahun ini. Diperkirakan, tren ini akan berlangsung terus seiring kian populernya Baidu—mesin pencari lokal dari China—di kalangan pengguna Web baru di negeri ini, demikian dinyatakan sebuah laporan yang dirilis pemerintah, Senin petang (21/9) kemarin.

 

Google, yang sedang terus berupaya mencuri pangsa pasar rival lokal mereka, Baidu, hanya menjadi search-engine utama bagi sekitar 12,7 persen pengguna pada akhir bulan ini. Dilaporkan lembaga registrasi domain di China, China Internet Network Information Center, angka ini merosot 3,9 persen-poin dari tahun lalu. Sementara itu, Baidu masih digdaya mengontrol 77,2 persen pasar atau mengalami kenaikan 0,3 persen-poin.

 

Laporan itu juga menyatakan, dibanding para pengguna Baidu, pengguna Google juga cenderung mudah berpindah ke mesin-pencari lain.

"Google bukan merupakan pilihan utama bagi pengguna baru Internet," demikian dinyatakan dalam laporan itu. "Seiring jumlah pengguna Internet bertumbuh dengan pesat, pengguna Baidu juga akan terus bertambah."

 

Hanya 6 persen dari pengguna mesin-pencari di China pernah mencoba Bing, mesin pencari baru yang diluncurkan Microsoft. Meski demikian, besarnya basis pengguna Internet Explorer dan Windows Live Messenger diperkirakan akan dapat mengerek naik angka itu. Internet Explorer sejauh ini masih menjadi browser yang paling umum digunakan di China, dan Windows Live Messenger adalah piranti lunak chat terpopuler di kantor dan kafe-kafe Internet di China.

 

Tingkat pertumbuhan pengguna Internet di China luar biasa. Di awal tahun ini, jumlah pengguna Internet di Negeri Tiongkok bahkan tercatat telah melebihi populasi AS atau mencapai 338 juta. Meski demikian sebagian besar penduduk China yang kini mencapai 1,3 miliar jiwa lebih, masihlah offline, dan sebagian besar pengguna baru Web berasal dari wilayah yang kurang maju dan terletak jauh dari wilayah China yang kaya-raya. Google--yang saat ini banyak digunakan warga China untuk mencari berbagai materi berbahasa Inggris atau yang terkait dengan pekerjaan mereka--kurang populer di kalangan pengguna baru itu.

Google lebih populer di kalangan pengguna Internet menengah ke atas. Sementara itu, Baidu menjadi pilihan utama bagi para pengguna yang ingin mencari berbagai fitur hiburan, seperti mengunduh musik atau mencari video.

 

Untuk menyaingi Baidu, tahun ini Google meluncurkan layanan untuk mengunduh musik gratis yang mereka tawarkan hanya di China. Layanan ini tampaknya berhasil menarik kaum muda China. Meski demikian, para pengguna melaporkan mereka kurang puas dengan pencarian musik Google dibanding mesin pencari lain. Hanya satu dari tiga pengguna Google menyatakan pernah mengakses layanan pencari-musik gratis ini. Sementara itu, hampir tiga dari empat pengguna mengaku menggunakan fitur sejenis di Baidu.

 

Sementara itu, Yahoo hanya menjadi pilihan utama bagi 1,6 persen pengguna di China. Angka ini tak bergerak dibanding figur akhir tahun lalu. Yahoo saat ini bersaing dengan sejumlah mesin pencari lokal untuk memperebutkan kue yang tak dilahap Google dan Baidu (sumber: IDG News Service | YahooNews).

Read more...

Perbaiki Celah, Google 'Baik' Sama Microsoft

Browser Internet Explorer (IE) milik Microsoft mungkin kurang disukai karena beberapa alasan. Salah satunya karena tak adanya dukungan untuk format HTML 5--sementara browser lain seperti Safari, Firefox dan Chrome sudah mendukung fitur tersebut.

 

Hal ini yang menyebabkan Google membuat sebuah plugin yang dapat berjalan pada IE. Plugin bernama Google Chrome Frame ini, selain dapat memberikan dukungan HTML 5 juga diklaim dapat meningkatkan performa browser besutan Microsoft tersebut.

 

"Kini kita meluncurkan versi awal dari Google Chrome Frame, sebuah plugin open source yang berbasis HTML5 dan beberapa web teknologi lain bagi IE," sebut software engineers Google Amit Joshi dan Alex Russell, seperti detikINET kutip dari Softpedia.

 

Pernyataan ini juga sejalan dengan yang dikatakan Mike Smith, Product Manager Google Chrome. Namun di satu sisi, 'kebaikan' yang dilakukan Google juga punya maksud tertentu. "Kita membangun Google Chrome Frame untuk membantu pihak pengembang (yang juga menggunakan IE) agar lebih mudah dan cepat mengembangkan aplikasi seperti Google Wave," ujarnya.

 

Sebelumnya Internet Explorer 6, 7, dan 8 memang belum mendukung format HTML 5. Alhasil, performa JavaScript dari IE terasa kalah cepat dibanding browser lainnya. Namun dengan Google Chrome Frame, kini pengguna dapat menjalankan Chrome dalam Internet Explorer dengan Webkit rendering engine, serta V8 JavaScript engine milik Google.

 

Dengan demikian hal tersebut membuat perbedaan signifikan bagi pengguna, khususnya dalam menjalankan aplikasi JavaScript yang berat, seperti pada produk-produk Google. Walau awalnya dirancang untuk IE 6, namun plugin 'penolong IE' ini juga terdapat pada semua versi IE.

Google Chrome Frame bagi IE ini dapat diunduh pada link berikut ini

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP